Wajah Bisnis Properti Bogor dalam Buku Wayan Anak Bali di Bisnis Properti

Dari kiri ke kanan, I Wayan Madik Kesuma, founder sekaligus direktur utama KAS Group (kiri). Lalu, Junaidi Abdillah, ketua umum DPP Apersi. Selanjutnya, Edo Rusyanto (penulis buku), Martin Samuel Hutapea, associate director Research & Consultancy Departme-Makansedap.id-Era Network
JAKARTA, Makansedap.id - Dinamisnya pertumbuhan pasar properti di Bogor, Jawa Barat terekam dalam buku I Wayan Madik Kesuma, Anak Bali yang Melanglang di Bisnis Properti.
Bogor sebagai kota tetangga Jakarta terus bertumbuh. Kini, kawasan yang terdiri atas Kabupaten Bogor dan Kota Bogor itu dihuni tak kurang dari 6,7 juta jiwa. Praktis membutuhkan hunian.
“Kiprah Wayan menjadi bagian dari wajah bisnis properti di Bogor. Mulai dari satu proyek di Cibinong, Kabupaten Bogor pada 2013 hingga kini berbuah menjadi tiga proyek, menjadi salah satu rekam jejak denyut bisnis properti di Bogor yang terus menggeliat,” ujar Edo Rusyanto, penulis buku, di Sentul, Bogor, Sabtu, 15 Februari 2025.
Buku yang ditulis Edo Rusyanto bersama jurnalis properti, Masykur Hardiansyah itu juga memotret bagaimana kondisi Bogor ketika dihantam pandemi Covid 19.
BACA JUGA:Peduli Seni Budaya dan Olahraga, KAS Group Luncurkan W Club
“Saat pandemi, perusahaan Wayan melakukan inovasi berupa akad kredit dengan konsep drive thru yang mujarab menjaga penjualan rumah. Konsep tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah kala itu,” kata Masykur Hardiansyah.
Buku setebal 125 halaman dibalut dengan foto artistik itu juga merekam bagaimana permintaan hunian di Bogor yang terus moncer. Mulai dari segmen rumah sederhana hingga menengah atas.
“Kami ada dua segmen, di Graha Laras Sentul untuk harga di atas Rp 1 miliar, sedangkan di proyek Dramaga, Geriya Selaras dibanderol Rp 400 jutaan,” tutur Wayan.
Pasar properti di Bogor saat pandemi hingga kini, tambah Wayan, tergolong cukup dinamis. Pasar membutuhkan kualitas yang baik dan nyaman, serta lingkungan perumahan yang sehat.
BACA JUGA:Sentul Potensial bagi Bisnis Perumahan, Tingkat Penjualan 90%
“Dalam setiap proyek yang kami kembangkan dari mulai proyek perdana kami di Cibinong (Graha Selaras Cibinong) pada 2013 dan hingga saat ini, PT Kesuma Agung Selaras selalu mengedepankan unsur aman, nyaman dan menyenangkan. Dan ini memiliki tafsir yang luas. Sehingga dalam setiap pengembangan proyek baru atau produk baru kita selalu memberikan yang terbaik,” tutur Wayan.
Menurut Martin Samuel Hutapea, associate director Research & Consultancy Department PT Leads Property Services Indonesia (Leads Property), di kawasan Bogor, dalam rentang 2019 - 2024 terdapat sekitar 8.500 unit baru yang diluncurkan oleh para pengembang.
Rumah tapak yang diluncurkan tersebut mencetak penjualan berkisar 93-94%.
“Harganya juga mengalami peningkatan. Secara rata- rata, tahun 2019 sebesar Rp 800 jutaan, sekarang mencapai Rp 1,3 miliar, berarti meningkat sebesar 10% per tahun,” tutur Martin di sela peluncuran buku.