Kisah Nyata Juliane Koepcke, Bertahan Hidup di Tengah Kerasnya Hutan Hujan Peru

Juliane Koepcke adalah seorang ahli mamalia keturunan Jerman - Peru dengan spesialisasi hewan kelelawar. Dia adalah putri dari pasangan ahli zoologi Jerman, Maria dan Hans - Wilhelm Koepcke. Dia adalah satu-satunya penyintas yang selamat dari kecelakaan P-Makansedap.id-Rare Historical Photos
JAKARTA, Makansedap.id - Seorang penyintas yang bernama Juliane Margaret Beate Koepcke, 70 tahun, menceritakan pengalaman yang tak akan pernah terlupakan sepanjang hidupnya.
Juliane Koepcke adalah seorang ahli mamalia keturunan Jerman - Peru dengan spesialisasi hewan kelelawar. Dia adalah putri dari pasangan ahli zoologi Jerman, Maria dan Hans - Wilhelm Koepcke. Dia adalah satu-satunya penyintas yang selamat dari kecelakaan Penerbangan LANSA 508 pada 1971.
Pada Malam Natal 1971, Juliane Koepcke yang saat itu berusia 17 tahun menentang semua kemungkinan yang tak pernah terbayangkan ketika Penerbangan LANSA 508 disambar petir dan hancur berkeping-keping di udara saat berada di atas Hutan Hujan Peru.
Masih terikat di kursinya, Juliane Koepcke jatuh dari atas ketinggian 10.000 kaki menembus langit, menghantam hutan lebat di bawahnya.
BACA JUGA:Mengambil Pelajaran Penting dari Kisah Otto Toto Sugiri
Di luar dugaan, Juliane Koepcke selamat dari insiden itu. Dia hanya mengalami patah tulang selangka, mata bengkak, dan beberapa luka sayat.
“Ketika tersadar kembali, saya merasa hanya sendirian berada di salah satu lingkungan paling keras di Planet Bumi ini,” kata Juliane Koepcke seperti dilansir dari explorersweb.com yang dibaca Makansedap.id, Minggu, 20 Juli 2025.
Berbekal pengetahuan yang diwariskan dari orang tuanya yang seorang ahli zoologi, Juliane Koepcke yang lahir pada 10 Oktober 1954 itu mengandalkan naluri dan keterampilan dasar bertahan hidup untuk tetap hidup.
Juliane Koepcke menghindari flora beracun, meminum air dari dedaunan yang basah kuyup dan anak sungai yang dangkal. Dia memilih mengikuti aliran sungai, berharap air itu akan menuntunnya ke kehidupan manusia.
BACA JUGA:Perhatikan Dampak Positif dan Negatif Daging Meltique yang Perlu Diketahui
Selama sebelas hari yang melelahkan dan mengerikan, Juliane Koepcke berjuang melawan rasa sakit, kelaparan, dan panasnya hutan yang tak henti-hentinya.
Juliane Koepcke menghadapi kawanan serangga dan infeksi yang semakin parah saat dia terus maju menembus hutan belantara yang lebat dan liar.
Cobaan Juliane Koepcke akhirnya berakhir ketika dia menemukan sebuah kamp penebangan kayu terpencil. Para pekerja di sana merawat luka-lukanya dan mengatur transportasinya kembali ke peradaban.
Kisah Juliane Koepcke dengan cepat menjadi salah satu cerita bertahan hidup paling luar biasa dalam sejarah modern. Dia kemudian menceritakan pengalamannya dalam buku When I Fell from the Sky.