Manfaat Papeda Labu untuk Anak Papua, Ini Penjelasannya

  Manfaat Papeda Labu untuk Anak Papua, Ini Penjelasannya

Papeda labu memiliki sejumlah manfaat untuk anak-anak di di Kota Jayapura, Papua.-Makansedap.id-YouTube Dapur Mace Papua

BACA JUGA:Hotel Borobudur Jakarta Gelar Tahun Baru Imlek, Ini Rangkaian Acaranya

Awal ketertarikan Merrit Waromi membuat konten video karena sering kali menonton konten kreator lain yang suka memasak, sehingga dia merasa ingin membuat satu konten yang hanya berfokus pada menu dari lokal Papua.

Papeda labu semakin dikenal masyarakat di Tanah Papua karena perempuan kelahiran Jayapura, 26 April 1993, ini berkolaborasi dengan salah satu influencer yang juga dari Papua, yakni Jeny Karay. Kini, papeda labu menjadi salah satu menu wajib bagi setiap pengunjung pada salah satu restoran dan menu tambahan bagi lansia di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Cegah Stunting

Jeny Karay mengatakan konten papeda labu ini benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat. Lebih dari pada itu juga akan berdampak kepada generasi muda untuk mengonsumsi pangan lokal.

Dalam upaya mencegah stunting di Papua melalui pangan lokal, dirasa perlu adanya kolaborasi antara pemerintah daerah bersama influencer dalam menciptakan menu atau membahas program yang memanfaatkan pangan lokal.

BACA JUGA:Aturan Tidak Tertulis yang Harus Dihindari saat Imlek, Ini Daftarnya

“Sebagai warga Papua, Saya juga terus berupaya memberikan dampak positif kepada generasi muda melalui konten yang bermanfaat dan kreatif. Karena itu, Karay harus berbicara mengenai dampak dari pemanfaatan pangan lokal, khususnya bagi generasi muda,” kata Jeny Karay seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Sabtu, 1 Februari 2025.

Kreativitas warga dalam mengolah pangan lokal, yakni sagu dan labu menjadi menu papeda labu, kemudian disebarluaskan kepada masyarakat lewat media sosial, mendapat perhatian dari Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Papua.

Kini, menu khas masyarakat Kepulauan Ambai itu menjadi salah satu bahan kampanye stunting dari BKKBN di empat provinsi, yakni Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Pegunungan.

Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan/BKKBN Papua Sarles Brabar mengatakan mengonsumsi papeda labu sudah dilakukan secara rutin di Kabupaten Waropen sejak 2024. Kemudian, saat ini juga dikembangkan di kabupaten lain di Papua.

BACA JUGA:Pelajari Makna Aksesoris Khas Perayaan Imlek, Ini Artinya

Bagi BKKN, papeda labu sudah terbukti mengandung gizi yang baik untuk menaikkan berat badan balita dan bagi ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK). Selain itu, menu tersebut juga kini menjadi idola bagi anak-anak di Kabupaten Waropen, terutama dalam menaikkan gizi mereka.

BKKBN Papua, saat ini sudah menjalankan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dan papeda labu masuk dalam salah satu menu program prioritas BKKBN dalam upaya menurunkan kasus stunting.

Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dilakukan di Papua, bisa juga memanfaatkan pangan lokal karena memiliki nilai gizi yang baik bagi balita, seperti papeda labu.