5 Makanan Terenak di Dunia Versi Taste Atlas, Kamu Sudah Pernah Coba?

5 Makanan Terenak di Dunia Versi Taste Atlas, Kamu Sudah Pernah Coba?

5 makanan terenak di dunia versi TasteAtlas-gambar dibuat dengan leonardo Ai-

2. Pizza Napoletana (Italia) - Rating 4.75: Kesempurnaan Sederhana dari Napoli

Meraih posisi kedua dengan rating 4.75, Pizza Napoletana membuktikan bahwa kesederhanaan yang dieksekusi dengan sempurna dapat mengalahkan kompleksitas yang berlebihan. Pizza yang berasal dari Napoli ini telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan, menunjukkan betapa pentingnya hidangan ini dalam sejarah kuliner dunia.

Keauthentikan Pizza Napoletana terletak pada detail-detail teknis yang sangat spesifik, adonan yang difermentasi minimal 24 jam, saus tomat San Marzano yang ditanam di tanah vulkanik Vesuvius, mozzarella di Bufala Campania yang creamy, dan teknik pemanggangan dalam oven kayu pada suhu 485°C selama 60-90 detik.

BACA JUGA:Digitalisasi Jadi Kunci Dongkrak Pertumbuhan Bisnis UMKM

Kombinasi elemen-elemen ini menciptakan pizza dengan crust yang tipis namun mengembang di pinggiran (cornicione), dengan tekstur yang sedikit charred, namun tetap lembut di bagian dalam.

Yang membuat Pizza Napoletana istimewa adalah filosofi kulinernya yang mengedepankan kualitas bahan baku daripada kuantitas topping. Tiga tempat legendaris untuk merasakan Pizza Napoletana autentik adalah L'Antica Pizzeria da Michele, Antica Pizzeria e Friggitoria Di Matteo, dan Gino e Toto Sorbillo, semuanya berlokasi di Napoli dan telah beroperasi selama lebih dari seratus tahun dengan resep yang tidak berubah.

3. Picanha (Brasil) - Rating 4.69: Keunggulan Daging Sapi Brasil yang Mendunia

Picanha, potongan daging sapi premium Brasil yang menduduki posisi ketiga dengan rating 4.69, telah menjadi duta kuliner Brasil yang paling dikenal di dunia. Potongan daging yang berasal dari bagian atas paha belakang sapi ini memiliki karakteristik unik berupa lapisan lemak tebal di satu sisi yang ketika dipanggang akan memberikan flavor dan kelembutan yang luar biasa.

Teknik penyajian picanha yang autentik melibatkan pemotongan melawan serat daging dan pemanggangan di atas bara api dengan garam kasar sebagai satu-satunya bumbu. Kesederhanaan ini justru memungkinkan kualitas alami daging untuk bersinar, dengan lapisan lemak yang mencair perlahan memberikan rasa gurih yang khas.

BACA JUGA:Tips Memilih Menu Sarapan yang Sehat dan Praktis

Di Brasil, picanha biasanya disajikan dalam churrascaria dengan sistem rodizio, di mana daging dipotong langsung di depan tamu. Tiga churrascaria terbaik untuk menikmati picanha autentik adalah Braseiro da Gávea dan Churrascaria Majórica di Rio de Janeiro, serta Churrascaria Barranco di Porto Alegre.

Masing-masing tempat ini memiliki reputasi dalam memilih kualitas daging terbaik dan mempertahankan tradisi pemanggangan Brasil yang telah berusia ratusan tahun. Kualitas picanha yang sempurna ditandai dengan warna merah muda di bagian dalam, eksteriori yang caramelized, dan tekstur yang juicy namun tidak berdarah.

4. Rechta (Aljazair) - Rating 4.68: Warisan Kuliner Maghreb yang Terlupakan

Rechta, hidangan mie tradisional Aljazair yang meraih rating 4.68, mungkin tidak sepopuler hidangan-hidangan lain dalam daftar ini, namun kompleksitas rasa dan teknik pembuatannya yang rumit membuatnya layak menduduki posisi keempat. Hidangan ini terdiri dari mie tipis buatan tangan yang disajikan dengan kaldu kaya rasa, daging, dan sayuran yang dimasak dengan bumbu-bumbu khas Afrika Utara.

Proses pembuatan rechta dimulai dari pembuatan mie yang dilakukan secara manual dengan teknik khusus yang membutuhkan keahlian tinggi. Adonan mie dibuat dari semolina berkualitas tinggi, kemudian diuleni hingga mencapai tekstur yang elastis dan halus. Mie kemudian dibentuk tipis-tipis dengan tangan dan dijemur sebelum dimasak. Kaldu rechta dimasak dengan potongan daging sapi atau domba, chickpeas, wortel, dan turnip, dengan bumbu yang terdiri atas ras el hanout, kayu manis, dan rempah-rempah khas Maghreb.