Ini Lima Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Perkembangan Otak Anak

Otak anak-anak selalu dalam tahap perkembangan sehingga sangat penting bagi orang tua untuk memberikan nutrisi dan mengajarkan gaya hidup yang tepat.-Makansedap.id-First Discoverers
JAKARTA, Makansedap.id - Otak anak-anak selalu dalam tahap perkembangan sehingga sangat penting bagi orang tua untuk memberikan nutrisi dan mengajarkan gaya hidup yang tepat.
Seperti dilansir dari Hindustan Times yang dibaca Makansedap.id, Kamis, 24 Juli 2025, konsultan Senior Neurologi dan Epilepsi di Artemis Hospital, India, dr Vivek Barun mengatakan, keputusan yang dibuat orang tua mulai dari makanan yang dikonsumsi anak sampai jadwal tidur akan berdampak besar pada perkembangan otak anak.
Bagi orang tua, kata dr Vivek Barun, untuk mencoba setidaknya lima kegiatan menarik bersama anak untuk mengoptimalkan perkembangan otaknya.
Pertama, dr Vivek Barun menyarankan agar orang tua untuk memprioritaskan pola makan yang ramah otak karena nutrisi-nutrisi memiliki efek langsung pada cara kerja otak.
BACA JUGA:Prawn Paella Sang Maestro, Sebuah Simfoni Rasa dari Dapur Odin
Supaya anak-anak dapat mengingat, tetap fokus, dan mengendalikan emosi, mereka membutuhkan pola makan seimbang yang mengandung asam lemak omega-3, antioksidan dalam buah beri dan sayuran hijau, serta zat besi dalam kacang lentil dan telur.
Sang dokter juga menyarankan untuk menjauhi camilan olahan, minuman manis, dan terlalu banyak kafein, karena dapat membuat anak merasa tidak enak badan dan sulit berkonsentrasi.
Kedua, ajaklah anak untuk berolahraga guna memperlancar aliran darah ke otak yang dapat meningkatkan suasana hati dan kinerja kognitif.
Aktivitas yang disarankan antara lain ialah berenang, bersepeda, berlari, atau bahkan menari, yang baik untuk melatih anak mengingat dan berkonsentrasi.
BACA JUGA:Country Style Chicken, Sepotong Kenangan dari Dapur Odin yang Sulit Dilupakan
"Anak-anak sebaiknya berolahraga setidaknya 60 menit setiap hari," kata dr Vivek Barun.
Ketiga, batasi anak untuk berkegiatan di depan layar karena dapat memperlambat pertumbuhan otak, membuat anak sulit tidur dan mengganggu kemampuan berbicara. “Sebaliknya, biarkan anak-anak bermain dengan mainan fisik, membaca buku, mengerjakan teka-teki, dan bermain di luar ruangan untuk membantu mereka berpikir, berkreasi, dan belajar,” jelas dr Vivek Barun.
Keempat, tekankan pula pada anak bahwa waktu tidur penting untuk mengingat dan mengendalikan emosi. Anak-anak berusia antara 6 dan 12 tahun membutuhkan 9 hingga 12 jam tidur setiap malam.
“Jaga waktu tidur yang teratur, kurangi waktu menonton layar sebelum tidur, dan jadikan kamar tidur tempat yang tenang untuk tidur,” jelas dr Vivek Barun.