Saat Laut Menangis dan Manusia Mendengar, Kisah Enzo Maiorca dan Lumba-Lumba dari Syracuse

Pada 2009, penyelam bebas ternama Italia Enzo Maiorca, saat menyelam di dekat Syracuse bersama putrinya Rossana, menyelamatkan seekor lumba-lumba hamil yang terperangkap di jaring ikan yang ditinggalkan. -Makansedap.id-The Foundation for a Better Life
JAKARTA, Makansedap.id - Di balik gemuruh ombak dan kesunyian laut dalam, terdapat sebuah kisah yang tak hanya menyentuh hati, tetapi juga menggugah nurani. Ini bukan sekadar cerita penyelamatan hewan, tetapi refleksi tentang rasa hormat, kerja sama lintas spesies, dan hubungan emosional yang nyata antara manusia dan dunia hewan.
Tahun 2009, di perairan biru jernih dekat Syracuse, Italia, Enzo Maiorca, seorang legenda dalam dunia selam bebas, tengah menyelam bersama putrinya, Rossana.
Seperti dilansir dari davidnair.medium.com yang diibaca Makansedap.id, Jumat, 25 Juli 2025, Enzo Maiorca, sosok yang dikenal sebagai manusia laut ini memegang berbagai rekor dunia. Namun hari itu, bukan angka atau catatan yang akan dikenangnya, melainkan sebuah pertemuan yang mengubah cara pandangnya terhadap kehidupan itu sendiri.
Saat berenang di kedalaman, Enzo Maiorca merasakan sebuah dorongan lembut dari seekor lumba-lumba. Tapi, ini bukan permainan biasa.
BACA JUGA:Kisah Bruce Lee, Jejak Air di Antara Tao of Jeet Kune Do dan Panggung Dunia
Lumba-lumba jantan itu terlihat gelisah. Dia tidak sedang mengajak bermain, melainkan meminta pertolongan. Dengan naluri seorang penyelam berpengalaman, Enzo Maiorca mengikuti isyarat itu.
Dan, beberapa meter kemudian, Enzo Maiorca melihat pemandangan memilukan, seekor lumba-lumba betina yang sedang hamil, terperangkap dalam jaring ikan yang ditinggalkan manusia.
Lumba-lumba itu kesulitan bernapas. Waktu menjadi musuh. Enzo Maiorca dengan cepat memberi instruksi pada putrinya, Rossana untuk mengambil pisau selam.
Dengan hati-hati, mereka membebaskan tubuh mamalia laut itu dari jeratan maut. Begitu bebas, lumba-lumba betina itu meluncur ke permukaan, mengeluarkan suara lirih yang menyerupai teriakan, nyaris seperti tangis seorang manusia yang baru mendapatkan kebebasannya kembali.
BACA JUGA:Kisah Single Mom Dian Puspa Sari, Jadi Sopir Taksi Hidupi Tujuh Anak
Lumba-lumba jantan itu kemudian kembali menghampiri mereka. Ia berenang perlahan, lalu menyentuhkan moncongnya ke pipi Enzo Maiorca.
Tindakan itu merupakan sebuah gestur yang begitu sederhana namun sarat makna. Di kedalaman laut yang sunyi itu, terjadi dialog tanpa kata, komunikasi antarjiwa, seolah si lumba-lumba berkata, “Terima kasih karena telah mendengar.”
Beberapa waktu setelah peristiwa itu, Enzo Maiorca, yang lahir di Syracuse pada 21 Juni 1931 dan wafat di kota yang sama pada 13 November 2016, merenungkan kejadian tersebut.
“Sampai manusia belajar menghormati dan berkomunikasi dengan dunia hewan, ia tidak akan pernah mengetahui peran sejatinya di Bumi,” tutur Enzo Maiorca dalam sebuah wawancara.