Alasan 54% Konsumen Asia Pasifik Sangat Menyukai Tekstur Baru dan Unik pada Makanan

Alasan 54% Konsumen Asia Pasifik Sangat Menyukai Tekstur Baru dan Unik pada Makanan

Sebanyak 54% konsumen Asia Pasifik sangat menyukai tekstur baru atau unik pada produk makanan, jauh lebih besar dari tren di Eropa (37%), membuat kerenyahan (crunch) berubah dari sekadar tren menjadi kebutuhan utama. -Makansedap.id-YouTube

Produk-produk seperti Scallion Crispy Chicken dari KFC Taiwan dan Ha Cheong Gai Burger dari McDonald's Singapura mengubah camilan tradisional menjadi menu populer untuk pasar luas.

BACA JUGA:Mengenal Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus, Penyebab Anak Keracunan

"Produk-produk ini sukses besar, sebab mengaitkan unsur-unsur nostalgia dengan inovasi baru. Tekstur makanan kini menjadi jembatan antara tradisi dan tren," kata Simon Hague, General Manager, Food Service Chains, Kerry Asia Tenggara seperti dilansir dari Key Group. 

Psikologi dari tekstur renyah kini melampaui cita rasa. Data Nielsen menunjukkan 33% konsumen Tiongkok dan 29% konsumen Korea Selatan mengaitkan bunyi yang muncul ketika mengonsumsi makanan dengan kualitas makanan, jauh di atas rata-rata global. 

Tren ini berasal dari kejenuhan audio-visual pada era digital, makanan super renyah atau sangat kenyal memberi efek sensoris baru, menyeimbangkan stimulasi berlebihan dari penggunaan layar gawai sehari-hari, menurut Futurolog dan Ahli Strategi, Angelia Teo.

Pihak produsen dan restoran cepat saji harus merancang tekstur makanan sejak awal, memikirkan performa dari tekstur makanan saat produk dimasak dan diantar, serta berpadu dengan cita rasa, serta memenuhi ekspektasi konsumen seputar kesehatan dan clean label," tambah Tzouvelekis.

BACA JUGA:Mengenal Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus, Penyebab Anak Keracunan

Setelah Asia Pasifik memimpin inovasi global yang berbasiskan tekstur makanan, Kerry membantu berbagai merek untuk menghadirkan pengalaman mengonsumsi produk berbahan daging yang tak hanya lezat, namun juga memunculkan sensasi sentuhan, suara, dan emosional.