Potensi Mie Aceh dan Ayam Tangkap Jadi Produk Global, Ini Penjelasannya

Potensi Mie Aceh dan Ayam Tangkap Jadi Produk Global, Ini Penjelasannya

Mie Aceh bisa menjadi produk global.-Makansedap.id-Masak Apa Hari Ini

BANDA ACEH, Makansedap.id - Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kita Kreatif) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menyebutkan menu Mie Aceh dan Ayam Tangkap berpotensi menjadi produk Ekonomi Kreatif (ekraf) di pasar internasional.

"Siapa yang tidak kenal dengan Mie Aceh dan Ayam Tangkap . Nah, itu kan sebenarnya space asli Aceh yang memang saat ini menjadi salah satu kebanggaan di sektor ekonomi kreatif," kata Kepala Pusat Riset Kita Kreatif USK, Meldi Kesuma di Banda Aceh, seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Senin, 3 Februari 2025.

Meldi Kesuma menilai kuliner Aceh tersebut sudah mendunia, tidak hanya mampu bersaing di tingkat lokal, tetapi juga memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar internasional.

"Saya kira itu bisa dikembangkan lagi dengan makanan-makanan atau ciri khas lainnya," ujar Meldi Kesuma.

BACA JUGA:Bakso Kembang Pak Zaini, Kuliner Legendaris Anak Jaksel

Meldi Kesuma meminta adanya peran generasi muda Aceh untuk terus mengembangkan berbagai inovasi kuliner Aceh menjadi lebih kekinian. Karena dengan inovasi, besar potensi menjadikan produk unggulan ekraf lokal ke tingkat global.

"Terutama dengan tumbuhnya kafe-kafe modern yang ada sekarang. Ini menjadi potensi yang sangat baik ke depan," kata Meldi Kesuma.

Selain kuliner, Meldi Kesuma juga menyoroti sektor lain seperti kerajinan tangan dan seni tradisional. Produk seperti ukiran emas khas Aceh, anyaman, dan kasab, sekarang ini tidak hanya diminati pasar lokal, tetapi juga telah menembus pasar nasional hingga internasional.

"Pintu Aceh dan produk anyaman khas lainnya sudah menjadi tren di luar negeri," ujar Meldi Kesuma.

BACA JUGA:Naik Motor dari Bali, Gadis 19 Tahun Jualan Kopi di Depok

Selain itu, Meldi Kesuma juga menyebutkan, sektor seni seperti musik dan tari tradisional Aceh juga memiliki peluang besar jika dikembangkan seiring kemajuan zaman dan teknologi.

Apalagi, lanjut dia, keberadaan Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya yang merupakan putra asli Aceh dapat menjadi momentum untuk mendorong potensi tersebut.

"Dengan dukungan teknologi dan inovasi, apalagi dengan memiliki menteri asal Aceh, saya kira Aceh memiliki peluang besar untuk menjadi pemantik pengembangan ekonomi kreatif di tingkat nasional," ujar Meldi Kesuma.