Mengenal Arti Doom Spending di Kalangan Gen Z, Begini Penjelasan Pakar

Doom spending populer di kalangan anak muda khususnya milenial dan Gen Z. Istilah ini merujuk pada kebiasaan belanja impulsif untuk merespon stres, kecemasan, atau ketakutan akan persoalan dan masa depan yang tidak pasti. -Makansedap.id-Sequis Training Academy of Excellence
JAKARTA, Makansedap.id - Doom spending populer di kalangan anak muda khususnya milenial dan Gen Z. Istilah ini merujuk pada kebiasaan belanja impulsif untuk merespon stres, kecemasan, atau ketakutan akan persoalan dan masa depan yang tidak pasti.
Bahkan, paparan media sosial juga turut memengaruhi kebiasaan buruk doom spending ini.
“Doom spending berpotensi menjadi masalah serius jika tidak disertai dengan perencanaan keuangan,” jelas Faculty Head Sequis Quality Builder, Sequis Training Academy of Excellence (STAE), Fandi Murdani dalam keterangan resmi yang diterima Makansedap.id, Rabu, 9 Juli 2025.
Banyak anak muda memilih menggunakan uangnya pada hal-hal yang dirasa dapat membuat mereka melupakan tekanan hidup, misalnya dengan belanja online.
“Masalahnya, belanja dapat menjadi kebiasaan jika dilakukan terus menerus. Jumlah dan jenis yang dibelanjakan juga dapat menjadi berlebihan,” jelas Fandi Murdani.
Apalagi, belanja online, kata Fandi Murdani, dapat dilakukan secara instan dan banyak jenis dan varian yang dapat dipilih. Jika tidak tersedia dana di tabungan dapat menggunakan kartu kredit atau sistem pay later.
Fandi Murdani menyarankan agar generasi muda mempelajari dan disiplin melakukan perencanaan keuangan meskipun sebagian orang merasa melakukan perencanaan keuangan tidak mudah dan mengekang.
“Generasi muda harus mengurangi kebiasaan doom spending. Dengan disiplin mengelola keuangan maka akan memengaruhi keinginan untuk mengurangi atau meninggalkan kebiasaan memboroskan uang untuk belanja yang tidak perlu,” jelas Fandi Murdani.