Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara, dan Penjaga Kelestarian Hutan

Low Tuck Kwong, pengusaha kelahiran Singapura yang kini menjadi simbol kekuatan ekonomi dan konservasi alam dalam satu tubuh.-Makansedap.id-Kalteng Daily
JAKARTA, Makansedap.id - Di balik deru ekskavator dan hitam legam batu bara Kalimantan, berdirilah sosok pria yang kini resmi dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2025. Namanya Low Tuck Kwong, pengusaha kelahiran Singapura yang kini menjadi simbol kekuatan ekonomi dan konservasi alam dalam satu tubuh.
Dengan kekayaan bersih mencapai US$ 27,7 miliar atau setara Rp 457,1 triliun, Low Tuck Kwong menduduki puncak daftar miliarder Tanah Air.
Seperti dilansir Forbes yang dibaca Makansedap.id, Rabu, 30 Juli 2025, Low Tuck Kwong adalah pendiri dan pengelola PT Bayan Resources, salah satu raksasa tambang batu bara nasional. Perusahaannya menguasai sejumlah konsesi strategis, termasuk tambang raksasa di Tabang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, wilayah yang dipercaya masih menyimpan cadangan batu bara cukup untuk menopang operasional lebih dari tiga dekade ke depan.
Namun, cerita Low Tuck Kwong tak melulu soal bisnis dan kekayaan. Di balik sosok Raja Batu Bara, tersembunyi sisi lain yang tak kalah mencengangkan.
BACA JUGA:Sapardi Djoko Damono, Hujan yang Tak Pernah Usai
Low Tuck Kwong adalah seorang pencinta satwa yang menjadikan sebagian wilayah tambangnya sebagai surga bagi ribuan hewan. Dia membangun kebun binatang pribadi yang dihuni oleh berbagai spesies, dari harimau, orang utan, owa, beruang madu, hingga burung merak.
Koleksi Low Tuck Kwong tak hanya berasal dari Indonesia, burung unta, alpaka, kura-kura Brasil, dan kuda poni turut meramaikan rumah satwa yang ia rancang sendiri.
Lebih dari sekadar koleksi eksotik, langkah Low Tuck Kwong dalam konservasi tak main-main. Dia turut mendirikan pusat rehabilitasi orang utan.
Hal ini merupakan upaya serius untuk menyelamatkan primata endemik Kalimantan dan mengembalikan mereka ke habitat alaminya. Di tengah industri yang kerap dituding sebagai ancaman bagi ekosistem, Low Tuck Kwong memilih jalur berbeda, yaitu menjadi bagian dari solusi.
BACA JUGA:Dari Laboratorium Menuju Panggung Komedi, Kisah Rowan Atkinson Sebelum Menjadi Mr Bean
Perjalanan bisnis Low Tuck Kwong dimulai pada awal 1970-an saat ia pindah ke Indonesia dan bergabung dalam bisnis konstruksi keluarganya.
Titik baliknya terjadi pada 1988 ketika Low Tuck Kwong mengambil langkah berani masuk ke sektor tambang dengan membeli lahan batu bara pertama lewat PT Gunung Bayan Pratama Coal.
Dari sana, Low Tuck Kwong membangun kerajaannya sedikit demi sedikit. Pada 2004, seluruh aset pertambangannya dikonsolidasikan ke dalam Bayan Resources yang akhirnya melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2008. Hal ini menandai babak baru dalam sejarah batu bara Indonesia.
Kini, Low Tuck Kwong bukan sekadar pengusaha sukses. Dia telah menjelma menjadi sosok ikonik, penggabung dua dunia yang kerap dianggap berseberangan, ekonomi dan ekologi. Dalam setiap ton batu bara yang ditambangnya, terselip dedikasi untuk menjaga bumi dan kehidupan yang menghuninya.