JAKARTA, Makansedap.id – Sepuluh jenis tarian Indonesia yang akan diutus tim Karsa Seni Indonesia (KSI) dalam Misi Budaya ke luar negeri, 14-26 Agustus 2025, memiliki filosofi dan makna mendalam.
Misi Budaya KSI 2025 bertajuk Exquisite Indonesia berarti Indonesia yang sangat cantik. Setiap jenis tarian memiliki arti dan pesan-pesan penuh arti.
“Melalui acara ini kita merayakan keindahan Indonesia dalam harmoni gerak, musik dan makna sehingga tari-tarian yang ditampilkan adalah hasil karya tari kreasi yang dibentuk melalui proses pengalaman dan riset budaya selama bertahun tahun. Kami percaya bisa mempersatukan seluruh dunia melalui kesenian dan kebudayaan,” kata koreografer Frank Adam Rorimpandey atau biasa disapa Tobby melalui keterangan resmi yang dibaca Makansedap.id, Senin, 7 Juli 2025.
Sepuluh jenis tarian tersebut, kata Frank Adam Rorimpandey, adalah Nyonya Kebaya, Topeng Jingga, Nandak Payung Jakarta, Tari Ngibit Si Hantu Cinta, Hujan Gerimis, Zapin Bahari, Kipas Mandati, Belian Canang, Galuik Indang, dan Piring Batabuh.
BACA JUGA:Misi Budaya ke Luar Negeri, Ini Empat Negara Tujuan Karsa Seni Indonesia
Sepuluh jenis tarian itu mewakili delapan daerah Nusantara yang dikemas dengan koreografi menarik serta warna warni kostum daerah mewarnai Kebudayaan Indonesia yang akan ditampilkan di bebagai Festifal Seni Budaya di mancanegara yang membawa harum Indonesia.
Lalu, apa saja filosofi dan makna yang ada dalam masing-masing tarian tersebut? Pertama, Nyonya Kebaya. Tarian itu menggambarkan kisah tentang kehidupan para nyonya yang mengenakan kebaya sebagai simbol kehormatan dan keindahan budaya. Kebaya yang dikenakan bukan sekadar pakaian, melainkan warisan budaya yang mencerminkan identitas, nilai-nilai kesopanan, dan kekuatan perempuan dalam masyarakat.
Kedua, Topeng Jingga. Tari Topeng Jingga adalah karya tari Betawi yang berakar dari tradisi Topeng Betawi, menghadirkan perpaduan antara unsur teater topeng, tari tradisional, dan penggambaran karakter.
Setiap gerakan menggambarkan sisi jenaka, percaya diri, dan kadang nakal, namun tetap mengakar pada nilai-nilai budaya dan adat Betawi.
BACA JUGA:Ini 10 Rekomendasi Kuliner Lezat Surya Kencana Bogor yang Wajib Dicicipi
Ketiga, Nandak Payung Jakarta. Tari Nandak Payung Jakarta merupakan tarian Betawi kreasi baru yang menampilkan keceriaan dan keanggunan perempuan Betawi dalam kehidupan sehari-hari.
Kata Nandak berarti menari, sementara payung menjadi simbol perlindungan, kehangatan, dan sentuhan khas budaya Kota Jakarta.
Keempat, Ngibit Si Hantu Cinta (Tangsihaci). Tarian ini menggambarkan seorang pria yang sedang jatuh cinta, tapi malu mengungkapkan perasaannya.
Dia menyamar menjadi kuntilanak untuk menakut-nakuti sang pujaan hati, namun perempuan itu tak takut malah balik menggoda. Tarian ini menggabungkan komedi dan budaya Betawi dalam cerita cinta yang lucu dan penuh kejutan.
BACA JUGA:Manisnya Self Reward, Pahitnya Dompet Kering