Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Implementasi TKDN di Industri Farmasi

Disampaikan juga pada acara yang sama, salah satu Perusahaan Terbuka di Sektor Farmasi yang telah menerapkan kebijakan TKDN dalam bisnisnya adalah PT Phapros Tbk.

Ditemui di tempat berbeda, Plt Direktur Utama Phapros, David Sidjabat, mengatakan, industri kesehatan, termasuk farmasi memiliki banyak tantangan dalam meningkatkan nilai TKDN. Pihaknya terus berusaha agar produk–produk yang dihasilkan bisa meraih nilai TKDN minimal 40% sesuai dengan aturan Pemerintah.

“Salah satu upaya yang dilakukan adalah kolaborasi lintas sektor. Dalam hal ini, Phapros sudah bekerja sama dengan banyak pihak, terutama dengan lembaga penelitian dan universitas guna mendapat produk masa depan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelas David Sidjabat.

“Telah banyak produk Phapros yang memiliki sertifikasi TKDN sesuai standar nilai Pemerintah. Salah satu produk hasil hilirisasi riset yang mendapatkan skor TKDN tinggi mencapai lebih dari 60%, adalah produk biologi berupa Bonefill Ortho Cube, yakni alat kesehatan yang digunakan untuk mengisi ruang kosong atau celah pada tulang yang akan memfasilitasi penyembuhan atau regenerasi tulang dan biasanya terjadi pada kasus-kasus trauma,” kata David Sidjabat.

Produk tersebut merupakan hilirisasi riset bersama peneliti di RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Ke depannya, produk tersebut juga akan memiliki banyak varian baru yang saat ini penelitiannya masih berjalan. Dengan banyaknya produk hilirisasi yang dikembangkan oleh emiten berkode saham PEHA ini, David Sidjabat berharap pihaknya dapat berkontribusi dalam mewujudkan kemandirian sektor kesehatan nasional. (M1)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS