Mangu, Nilai Sakral Sebuah Kejujuran

Kalimat semua indah pada waktunya sedang dirasakan dengan seksama oleh seorang musisi dan penulis lagu bernama Ari Lesmana, pentolan Band Fourtwnty. Lirik lagu Mangu terbukti memiliki nilai sakral sebuah kejujuran.-Makansedap.id-Volix
Sungguh aneh bagaimana video yang begitu sunyi bisa menciptakan gegap gempita. Namun, justru di situlah kekuatan Mangu.
BACA JUGA:Sering Gagal, Alat Transportasi Luar Angkasa Elon Musk Kembali Meledak
Sebagai lagu yang tidak sedang berusaha menjadi besar, tapi menjadi sangat besar. Banyak yang menirukan gaya bernyanyi Ari Lesmana, sang vokalis, membuat konten duet, menjadikan lagu itu latar dari kisah personal yang tersebar di platform TikTok dan Instagram.
Tak sekadar viral, Mangu juga mengukir jejak digital. Dalam kurun waktu kurang dari dua pekan setelah video tersebut menyebar, lagu ini melesat ke urutan pertama Spotify Top 50 Indonesia dengan lebih dari 1,7 juta kali pemutaran dan terus bertahan di tangga lagu global.
Di media sosial, Ari Lesmana menyampaikan pesannya dengan sederhana namun mendalam.
“Intinya satu, jangan pernah jadikan cape lu itu sebagai alasan untuk menjadi egois. Karena, semua orang itu cape,” ungkap Ari Lesmana.
BACA JUGA:Begini Cara Trisakti Kenalkan Kuliner Lokal pada Mahasiswa Internasional
Kalimat itu bukan hanya nasehat hidup, tapi juga refleksi dari proses penciptaan Mangu, sebuah karya yang lahir dari kelelahan batin, kegelisahan emosional, kejujuran hati nurani, bukan dari tuntutan industri.
Sementara itu, Charita Utami yang disebut tampil dengan mata sendu, dianggap oleh banyak netizen sebagai simbol kejujuran dan kedekatan dengan pendengar. Seperti itulah Mangu, bukan sekadar lagu, tapi kesejukan kejujuran di tengah kepenatan.