Cara Mengatasi Sindrom Patah Hati, Terapi dan Olahraga?

Cara Mengatasi Sindrom Patah Hati, Terapi dan Olahraga?

Pasien dengan sindrom patah hati dapat mengalami gejala mirip serangan jantung -Makansedap.id-HubPages

Kelompok CBT menjalani 12 sesi terapi perilaku kognitif mingguan yang dirancang khusus sesuai dengan kondisi mereka serta dukungan harian jika diperlukan.

BACA JUGA:Khasiat Buah Kesemek, Mencegah Kanker dan Menjaga Kesehatan Jantung

Kelompok olahraga selama 12 minggu menjalani program olahraga yang mencakup penggunaan sepeda statis dan treadmill, aerobik, dan berenang, dengan intensitas dan frekuensi yang ditingkatkan secara bertahap setiap minggu.

Para peneliti menggunakan teknik pencitraan canggih yang disebut spektroskopi resonansi magnetik 31P untuk mempelajari bagaimana jantung pasien memproduksi, menyimpan, dan menggunakan energi.

Pasien dalam kelompok CBT dan olahraga mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah bahan bakar yang tersedia bagi jantung untuk memompa, yang tidak terlihat pada orang yang menjalani perawatan rutin.

Jarak rata-rata yang dapat ditempuh pasien CBT dalam enam menit meningkat dari 402 meter menjadi 458 meter.

BACA JUGA:Delapan Manfaat Kulit Melinjo untuk Kesehatan Tubuh

Mereka yang mengikuti program olahraga mampu berjalan rata-rata 528 meter dalam enam menit, dibandingkan 457 meter saat awal.

Selain itu, ada peningkatan dalam VO2 max, konsumsi oksigen maksimum tubuh pada puncak olahraga sebesar 15% pada kelompok CBT dan 18% pada kelompok olahraga.

Peningkatan jarak jalan dan VO2 max merupakan tanda perbaikan kesehatan. Temuan itu menunjukkan perawatan dapat mendatangkan manfaat jangka panjang seperti mengurangi gejala dan risiko kematian bagi pasien dengan sindrom patah hati.

"Orang-orang mungkin tidak terlalu terkejut bahwa program latihan fisik membantu pasien jantung, tetapi menarik bahwa studi ini juga menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif meningkatkan fungsi jantung dan kebugaran pasien," kata Dr Sonya Babu Narayan.

BACA JUGA:Sering Konsumsi Minuman Manis dan Alkohol, Rambut Mudah Rontok?

Dia menambahkan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah penerapan pendekatan ini bisa meningkatkan kelangsungan hidup atau mengatasi gejala dalam jangka panjang.