Pria Rentan Cepat Meninggal lantaran Sindrom Patah Hati

pria dua kali lebih mungkin meninggal karena sindrom patah hati ini.-Makansedap.id-iStock
JAKARTA, Makansedap.id - Sebuah studi mengungkapkan patah hati bisa berisiko menjadi penyebab kematian, terutama sangat rentan jika dialami pria.
Dalam menjalin sebuah hubungan namun berakhir atau orang yang dicintai meninggal, kondisi emosional terasa begitu membebani sehingga sering kali terasa seperti hati hancur.
Tetapi, tidak hanya bersifat mental. Hal ini juga berlaku untuk kesehatan fisik. Seperti dilansir dari laman Hindustan Times, Minggu, 7 September 2025, ada kondisi jantung yang disebut sindrom patah hati yang secara medis dikenal sebagai kardiomiopati takotsubo.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Health menyelidiki hubungan ini dan mengungkapkan meskipun wanita lebih mungkin didiagnosis dengan penyakit ini, pria memiliki risiko lebih tinggi untuk meninggal akibat sindrom patah hati.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Sindrom Patah Hati, Terapi dan Olahraga?
Para peneliti memeriksa catatan rumah sakit dari 200.000 orang dewasa di Amerika Serikat yang menderita kardiomiopati Takotsubo antara tahun 2016 dan 2020.
Meskipun pasiennya lebih banyak wanita, kondisi jantung ini lebih mematikan bagi pria. Faktanya, pria dua kali lebih mungkin meninggal karena sindrom patah hati ini.
Angka kematian pada pria mencapai 11,2%, dibandingkan Wanita yang hanya setengahnya yaitu 5,6%. Mereka yang meninggal menderita komplikasi serius seperti gagal jantung kongestif, detak jantung tidak teratur.
Penelitian tersebut juga mengungkapkan stres emosional yang luar biasa merupakan salah satu pemicu kondisi jantung yang sangat nyata ini.
BACA JUGA:Kurangi Risiko Sakit Jantung dan Merawat Kesehatan Usus, Rajin Makan Serat
Sindrom patah hati dapat terjadi akibat guncangan emosional yang ekstrem seperti kematian orang yang dicintai, putus cinta, atau pemicu emosional kuat lainnya.
Meskipun penelitian ini juga menjelaskan bagaimana stres emosional menjadi pemicu yang lebih umum pada wanita, namun stres fisik, seperti penyakit, cedera, atau pembedahan, lebih sering terjadi pada pria.
Hal ini juga membantu menjelaskan mengapa pria memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. Studi itu juga menunjukkan menjaga kesejahteraan emosional tidak hanya penting untuk kesehatan mental tetapi juga dapat menyelamatkan jantung Anda.