Beranda Gaya Hidup Waspada, Minum Alkohol dan Kopi Picu Lansia Sering Beser
Gaya Hidup

Waspada, Minum Alkohol dan Kopi Picu Lansia Sering Beser

Alkohol dan kopi (Foto Town & Country Magazine)

Prevalensi inkontinensia urine meningkat seiring dengan peningkatan usia. Sebanyak 24,6% penduduk lansia di Indonesia memiliki riwayat penyakit kronis. Dari angka tersebut, sebanyak 15-20% lansia terkena inkontinensia urine. Jumlah pasien dengan kondisi medis kronis ini atau yang berada di panti jompo bisa mencapai 70%.

Meskipun Inkontinensia urine bukan merupakan kondisi yang mengancam jiwa, penyakit ini dapat memengaruhi kualitas hidup karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, hubungan interpersonal dan seksual, kesehatan psikologis, dan juga interaksi sosial.

“Pasien lansia atau geriatri memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami inkontinensia urine dan berbagai masalah kesehatan (multipatologi) lainnya,” ungkap dr Kindy.

Inkontinensia urine pada lansia terjadi karena ada perubahan anatomi dan fungsi organ sehingga menyebabkan gangguan fungsi berkemih. Perubahan anatomi tersebut menyebabkan kapasotas kandung kemih menurun, kemampuan kontraksi kandung kemih menurun, penutupan katup uretra melemah.

Baca Juga:   Bocoran Bangsal Isolasi, Tragedi Horor di Penjara Wanita

Selain itu juga risiko pembesaran prostat jinak meningkat, peningkatan produksi urin di malam hari, penurunan fungsi persarafan, penurunan imunitas, dan adanya penyakit degenerative lain, seperti diabetes melitus tipe 2, stroke, dan lain-lain.

Pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah benar terjadi inkontinensia urine dilakukan dengan memeriksa tanda retensi urine, genitalia eksterna, yaitu prolaps organ panggul, atrofi vagina, pembesaran prostat, BCR positif dan negatif, dan tes stres. (M1)

Baca Berita Lainnya di GOOGLE NEWS

Halaman: 1 2
Sebelumnya

Ini Cara Menjaga Kerukunan lewat Festival Kuliner Multietnis

Selanjutnya

Tiga Tahun, FIFA Larang Rubiales Terlibat Sepak Bola

makansedap.id