Penting, Pembersihan Paru dengan Cara Tradisional Bisa Perkuat Imunitas Tubuh

Direktur Pyunkang Korean Medicine Hospital, dr Seo Hyo Seok menyebut metode pembersihan paru-paru secara tradisional bisa memperkuat imunitas tubuh.-Makansedap.id-The Korea Herald
JAKARTA, Makansedap.id - Pakar Pengobatan Tradisional Korea dan Direktur Pyunkang Korean Medicine Hospital, dr Seo Hyo Seok menyebut metode pembersihan paru-paru atau lung cleansing secara tradisional dapat memperkuat imunitas tubuh.
"Dengan semakin kita melakukan pembersihan paru-paru atau lung cleansing, penyakit-penyakit juga nantinya tidak akan datang," kata Seo dalam keterangan resmi seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Kamis, 9 Oktober 2025.
Dalam acara bincang-bincang bertajuk Rahasia Paru-Paru Bersih untuk Hidup Lebih Sehat di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025, dr Seo Hyo Seok menekankan, paru-paru yang bersih dan kuat pun setelahnya menguatkan amandel dan organ lainnya, serta mencegah terkena pneumonia, flu, pilek dengan demam kurang lebih 39 derajat celcius.
Di Korea Selatan metode itu dilakukan dengan meminum Pyunkang Hwan atau air yang dievaporasi menjadi pil untuk dikonsumsi. Metode tersebut telah berhasil membantu lebih dari 155 ribu pasien dengan penyakit pernapasan kronis maupun sulit disembuhkan.
BACA JUGA:Kedai D’Minggiran, Rasa dari Pinggiran yang Penuh Ketulusan
Pil itu disebutnya sudah hadir dalam berbagai merek di belahan dunia manapun dan bekerja menggunakan metore 336. Pada tiga bulan pertama sistem imun tubuh akan diperkuat secara alami.
Kemudian, pada 3 bulan selanjutnya, terdapat proses penataan ulang mikroba usus. Sebab, 70% kekebalan tubuh bergantung pada mikroba usus. Dalam total selama 6 bulan detoks paru-paru, bakteri netral berubah menjadi bakteri baik dan racun yang menumpuk seumur hidup dibersihkan dengan tuntas.
"Jika bakteri baik berlimpah, sesuai teori gut brain axis, maka otak juga menjadi sehat dan mencegah demensia," kata dr Seo Hyo Seok .
Menurut dia, pendekatan kesehatan berbasis imunitas tersebut relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Data Kementerian Kesehatan mencatat pada tahun 2024 terdapat sekitar 860 ribu kasus tuberkulosis (TB) yang berhasil ditemukan, meningkat dari 821 ribu kasus pada 2023.
BACA JUGA:Ini Salah Satu Destinasi Ramah Keluarga di Jantung Kota Kembang
Selain itu, prevalensi asma diperkirakan mencapai 29,6 juta orang dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) menyerang sekitar 16 juta orang di Indonesia. Berdasarkan pedoman nasional terbaru, jumlah penderita PPOK juga diperkirakan mencapai 4,8 juta orang atau sekitar 5,6% populasi.
Kondisi itu semakin diperburuk oleh polusi udara, yang menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menjadi pencetus utama kambuhnya penyakit asma dan memperburuk gangguan paru kronis di kota-kota besar.
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2009-2014, Agung Laksono menambahkan, pengobatan tradisional di Indonesia sudah biasa digunakan oleh masyarakat sejak dahulu kala.
Adapun jenis pengobatan itu seperti melalui konsumsi jamu dan berbagai metode alternatif lainnya. Oleh karenanya, dia menilai metode pembersihan paru-paru secara tradisional seperti di Korea patut dipelajari oleh Indonesia agar masyarakat bisa hidup lebih sehat dan nyaman.