Yuk Kenali Food Noise yang Bisa Memicu Obesitas

Obesitas sudah menjadi salah satu momok masyarakat modern.-Makansedap.id-YesDok
JAKARTA, Makansedap.id - Obesitas sudah menjadi salah satu momok masyarakat modern. Kemudahan teknologi membuat manusia mudah memilih makanan dan tergoda dengan makanan kurang sehat.
Banyaknya promosi makanan di media sosial ternyata memicu food noise atau kecenderungan memikirkan makanan di benak seseorang yang berdampak pada peningkatan isu penambahan berat badan.
“Food noise bisa menjadi masalah karena memicu pola makan yang tidak sehat dan menyebabkan atau memperburuk obesitas serta kemungkinan masalah medis lain,” ujar Psikolog Cleveland Clinic, David Creel dalam keterangan resmi yang dibaca Makansedap.id, Selasa, 7 Oktober 2025.
David Creel menambahkan ada banyak hal yang memengaruhi penambahan berat badan manusia. Selain faktor genetik, sosial, budaya, ekonomi, dan pengaruh lingkungan, kondisi psikologis juga memainkan peranan.
BACA JUGA: Hotel Borobudur Jakarta Tegaskan Komitmen Budaya lewat Discover Art & Culture
Food noise dapat disebabkan oleh faktor internal tubuh, termasuk hormon penyebab rasa lapar dan nafsu makan dan faktor eksternal. Misalnya, mencium aroma makanan yang dimasak atau melihat iklan makanan cepat saji.
Bagi yang sedang mengalami food noise ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menanggulanginya.
Pertama, identifikasi pemicu. Mengidentifikasi pemicu keinginan berlebih terhadap makanan menjadi awal untuk mengatasi food noise. Tidur kurang dari tujuh jam setiap malam dapat meningkatkan hormon yang mengatur nafsu makan.
Tingkat stres yang berlebihan juga membuat keinginan untuk makan bertambah. Karena itu, manajemen stres dan kecemasan seperti latihan pernapasan, lebih sering menghabiskan waktu di alam, menambah aktivitas fisik, dan olahraga bisa membantu.
BACA JUGA:Hotel Borobudur Jakarta Gelar Discover Art & Culture Sepanjang Oktober 2025
Kedua, makan dengan frekwensi lebih sering. Menahan lapar dapat menyebabkan food noise karena keinginan untuk makan menjadi tak terbendung. Jaga tubuh agar tetap terhidrasi dan makan sebanyak tiga sampai empat kali sehari dengan asupan protein dan serat yang cukup akan membuat Anda lebih kenyang.
Ketiga, latihan mindful eating. Salah satu cara terbaik untuk mengatasi food noise yaitu dengan menerapkan skala lapar dan kenyang. Berikan nilai 1 jika Anda benar-benar lapar dan 10 kalau sudah sangat kenyang.
Amati perasaan ini sebelum, saat, dan sesudah Anda makan agar tidak makan dengan berlebihan atau sebaliknya. Kemudian, kurangi gangguan ketika makan. Tidak bermain telepon genggam dan membuat diri Anda hadir seutuhnya dengan merasakan rasa dan mencium aroma makanan sepenuhnya layak dicoba sebagai latihan mindful eating.
Keempat, memberikan batasan. Coba untuk menyembunyikan makanan kesukaan Anda agar tidak mudah terlihat. Dengan demikian, keinginan untuk makan makanan yang sama berulang kali, dapat berkurang.