Jejak Aroma Gammi Bawis di Perkampungan Terapung Bontang Kuala

Jejak Aroma Gammi Bawis di Perkampungan Terapung Bontang Kuala

Gammi Bawis adalah hidangan warisan yang berakar kuat dalam keseharian masyarakat Bontang Kuala, Kalimantan Timur.-Makansedap.id-Jadesta

JAKARTA, Makansedap.id - Aroma laut di Bontang, Kalimantan Timur bercampur kuliner khas bahari memiliki karakter khas yang membangkitkan selera makan.

Di sana, terdapat deretan ratusan rumah panggung yang berbaris di atas air menjadi denyut kehidupan pesisir yang otentik di perkampungan terapung Bontang Kuala yang telah ada pada era 1920.

Tak jauh dari gerbang masuk ada rumah makan yang membangkitkan selera makan. Ada kuliner khas yang menjadi jiwa dari Kota Taman ini, yaitu gammi.

Seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Sabtu, 23 Agustus 2025, gammi disajikan di dalam cobek tanah liat yang masih panas mendidih. 

BACA JUGA:Giliran Pemuda Bali Bawa Komoditas Cokelat Lokal ke Pasar Internasional

Letupan-letupan kecil dari sambal yang membara membuat santapan ini semakin wangi, menguarkan aroma pedas dan gurih yang seketika memenuhi udara.

Inilah dia, gammi bawis, persembahan kuliner sambal gammi yang legendaris bertemu dengan ikan bawis, primadona perairan Bontang.

Satu suapan pertama menggiurkan rasa. Tekstur sambal yang sengaja dibuat kasar berpadu sempurna dengan terasi khas Bontang yang diolah oleh masyarakat setempat. Rasa pedas, asam segar dari tomat, dan gurihnya bawang merah memanjakan lidah.

Ikan bawis yang masih mentah diletakkan di atas cobek bersama ulekan sambal, lalu dimasak langsung di atas kompor. Proses ini membuat ikan matang perlahan oleh panasnya sambal, menghasilkan kecapan segar.

BACA JUGA:Tumpeng Sulawesi KC Cikarang, Cita Rasa Semangat Kemerdekaan

Penggunaan cobek dari tanah liat bukanlah sekadar wadah, melainkan bagian krusial dari resep itu sendiri.

"Kalau tidak pakai cobek, tidak enak. Ada rasa yang berbeda dan harum," ujar Ririn Sari Dewi, Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur yang sebelumnya lama berdinas di Bontang.

Panas yang tersimpan lama di tanah liat tidak hanya menjaga hidangan tetap hangat, tetapi juga mengeluarkan aroma khas yang tak bisa ditiru oleh wajan logam mana pun.

Gammi Bawis bukan hidangan yang baru diciptakan untuk pariwisata. Ia adalah warisan yang berakar kuat dalam keseharian masyarakat Bontang Kuala.