Jeda Waktu Makan Terlalu Singkat Picu Penimbunan Lemak Viseral

Jeda waktu makan dan camilan yang terlalu singkat dapat menyebabkan penumpukan lemak di bawah perut atau lemak viseral.-Makansedap.id-New York Times
JAKARTA, Makansedap.id - Dokter spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, dr Erwin Christianto, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, jeda waktu makan dan camilan yang terlalu singkat dapat menyebabkan penumpukan lemak di bawah perut atau lemak viseral.
"Sekarang makan, setengah jam lagi kita jalan, ketemu jajan, makan. Jadi, waktu makan dengan jajan yang terlalu dekat, itu akan menyebabkan penumpukan terutama penumpukan lemak viseral," kata dr Erwin Christianto dalam diskusi media mengenai obesitas di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2025.
Secara umum, penumpukan lemak bisa terjadi di dua tempat yaitu di bawah kulit dan di bawah organ tubuh. Lemak yang bertumpuk di bawah kulit ditandai dengan bisa dicubit, sementara lemak di bawah organ tubuh, misalnya perut, bersifat lebih keras dan sulit dicubit.
Lemak viseral atau yang biasa disebut obesitas sentral, kata dr Erwin Christianto, bersifat lebih jahat dibandingkan lemak di bawah kulit karena bisa menimbulkan penyakit tambahan, seperti resistensi insulin pada diabetes.
BACA JUGA:Rahasia Gammi Bawis Raih Sejumlah Penghargaan
Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi obesitas sentral atau lingkar perut melebihi batas normal secara nasional 36,8% pada penduduk berusia 15 tahun ke atas.
Sekjen Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PP PDGKI) itu mengatakan, semakin banyak pilihan makanan terutama makanan dalam kemasan dan tinggi kalori maka risiko untuk perlemakan di bawah perut juga semakin meningkat.
Dia menyarankan untuk makan tiga kali sehari pagi, siang dan malam terdiri atas karbohidrat, protein, sayur, dan buah dalam satu piring dan tidak berlebihan.
Buah, menurut dr Erwin Christianto, dikonsumsi sebelum makanan utama adalah persepsi yang keliru. Di dalam pencernaan, makanan akan dicerna dengan cara yang berbeda sehingga tidak ada perbedaan mana yang dikonsumsi lebih dulu.
BACA JUGA:Lima Kuliner Khas Kota Bontang, Sedapnya Cita Rasa Pesisir
Jeda antara makan utama dan camilan, kata dr Erwin Christianto, sebanyak dua sampai tiga jam dan tidak mengonsumsi camilan secara berlebihan.
"Kira-kira 2-3 jam. Tapi, mungkin harus diperhatikan camilannya juga, ya. Kalau sekali makan satu bungkus, ya sama aja," kata dr Erwin Christianto seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id.
Selain pola makan dan apa yang dimakan, dr Erwin Christianto juga mengingatkan masyarakat untuk mengelola stres, yang bisa memengaruhi hormon yang menyebabkan sulit tidur dan juga penyebab obesitas.