Giliran Arief Prasetyo Adi Ajak Kolaborasi Dukung Bulog Edukasi Petani Padi

Giliran Arief Prasetyo Adi Ajak Kolaborasi Dukung Bulog Edukasi Petani Padi

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, saat berbicara di Sespim Lemdikat Polri, Bandung, Jawa Barat, mengatakan bahwa soliditas TNI-Polri harus menjadi lokomotif utama dalam mencapai swasembada-MS/Dok MS-Bapanas

Meski demikian, Arief Prasetyo Adi mengingatkan bahwa proses serap gabah harus dilakukan secara cepat dengan mengacu pada ketentuan pemerintah yaitu membeli gabah sesuai HPP Rp6.500 perkilogram.

BACA JUGA:Bapanas Ikut Wujudkan Asta Cita Lewat Swasembada dan Edukasi B2SA

"Upaya optimalisasi penyerapan hasil panen petani ini juga usaha pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani. Sesuai perintah Bapak Presiden, harga petani tidak boleh jatuh sangat jauh saat panen raya. Hari ini rerata harga GKP petani masih lebih dari HPP Rp 6.500 per kilogram," sambung Arief Prasetyo Adi.

"Untuk itu, sangat penting menjaga kolaborasi dengan TNI Polri. Pengabdiannya hari ini sungguh luar biasa. Tidak ada kegiatan pangan nasional yang tidak berkaitan dengan TNI Polri. Jadi sekali lagi, terima kasih dan salam hormat dan bangga saya kepada seluruh insan TNI Polri," tambah Arief Prasetyo Adi.

Kepala Koordinator Widyaiswara Sekolah Staf dan Pimpinan Tingkat Menengah Polri (Kakor WI Sespimmen Polri) Brigadir Jenderal Polisi Slamet Hariyadi, dalam sambutannya mengatakan, peran TNI dan Polri dibutuhkan dalam dukungan perwujudan ketahanan pangan nasional. 

BACA JUGA:Dampak Negatif Konsumsi Santan, Ini Daftarnya

“Ketahanan pangan merupakan salah satu aspek fundamental dalam pembangunan suatu bangsa. Oleh karena itu, peran semua pihak serta TNI Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan stabilitas sangat diperlukan untuk menciptakan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan," jelas dia.

Tambahan informasi, Dialog Kebangsaan ini dihadiri para peserta didik dari 3 sekolah. Pertama Sespimti, kedua Sespimmen dan ketiga Sespimma. Sespimti terdiri atas 54 orang dengan komposisi dari Polri 40 orang, dari TNI 11 orang, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan 1 orang, Kejaksaan Agung 1 orang dan dari Badan Siber dan Sandi Negara 1 orang.

“Sedangkan untuk sespimmen ada 239 orang, di mana dari Polri 223 orang dan TNI 14 orang. Kemudian untuk siswa dari mancanegara ada 2 orang, yaitu dari Timor Leste dan dari Fiji. Sementara Sespimma pesertanya ada 100 orang,” jelas dia.