Berpotensi Turun, Kualitas Kesehatan Orang yang Suka Jajanan Viral

Berpotensi Turun, Kualitas Kesehatan Orang yang Suka Jajanan Viral

Kualitas kesehatan orang yang suka mengonsumsi makanan cepat saji dan jajanan viral berpotensi turun.-Makansedap.id-Parts Town

JAKARTA, Makansedap.id - Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik & Regeneratif Indonesia (Perdaweri), dr Maya Surjadjaja mengingatkan kualitas kesehatan orang yang suka mengonsumsi makanan cepat saji dan jajanan viral berpotensi turun, sekaligus mempercepat penuaan kulit.

"Makanan yang menjadi tren dan digemari anak muda biasanya tinggi gula dan gorengan dengan tepung mengandung advanced glycation end products (AGEs) yang merusak kolagen. Kalau kolagen rusak, kulit jadi kering, kusam, dan keriput lebih cepat," kata dr Maya Surjadjaja di Jakarta, Minggu, 24 Agustus 2025.

Kesehatan usus, kata dr Maya Surjadjaja, berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk menjaga kesehatan otak.

Konsep gut, brain, skin axis, menurut dr Maya Surjadjaja, menunjukkan kondisi mikrobiota usus dapat memengaruhi kesehatan kulit dan bahkan kesehatan otak seseorang.

BACA JUGA:Ini Daftar 10 Makanan Indonesia yang Populer di Belanda

“Gut, brain, skin axis adalah jaringan komunikasi kompleks dan interaksi dua arah antara usus, otak dan kulit,” kata dr Maya Surjadjaja seperti dilansir Antaranews.com yang dibaca Makansedap.id, Senin, 25 Agustus 2025.

Konsep ini, kata dr Maya Surjadjaja, merupakan koneksi antara kulit dan otak terhadap sistem pencernaan, yang memiliki peran krusial dalam sistem kekebalan dan sistem neuroendokrin, yakni sistem saraf yang bertugas memproduksi hormon.

"Kalau usus sehat, kulit lebih terjaga dan pikiran pun lebih seimbang," jelas dr Maya Surjadjaja.

Lebih lanjut dr Maya Surjadjaja menyampaikan, masyarakat juga perlu memahami bahwa tidak semua lemak buruk. Lemak sehat justru dibutuhkan untuk menjaga elastisitas kulit dan keseimbangan hormon.

BACA JUGA:Kenapa Makanan Indonesia Jadi Favorit di Belanda?

"Kalau terlalu takut makan lemak, kulit bisa tampak lebih tua. Jadi, yang penting adalah memilih lemak sehat, bukan menghindarinya sama sekali," ujar dr Maya Surjadjaja.

Guna menghindari dampak buruk makanan cepat saji, penting untuk menerapkan gaya hidup berkesinambungan, mulai dari mengatur pola makan bergizi seimbang, cukup tidur, mengelola stres, hingga rutin berolahraga.

"Obat atau tindakan estetik hanya pelengkap. Dasarnya tetap pola hidup sehat," jelas dr Maya Surjadjaja.