Mawatu, Destinasi Gaya Hidup Modern di Labuan Bajo

Mawatu, Destinasi Gaya Hidup Modern di Labuan Bajo

Mawatu, proyek unggulan Vasanta Group, menjelma menjadi destinasi gaya hidup modern di Labuan Bajo-Makansedap.id-Vasanta Group

LABUAN BAJO, Makansedap.idMawatu, salah satu proyek unggulan Vasanta Group, hadir sebagai pusat kota terpadu pertama sekaligus destinasi gaya hidup modern di LABUAN BAJO, yang menggabungkan pariwisata, komersial, dan keberlanjutan dengan dukungan infrastruktur kelas dunia.

Berlokasi di atas lahan seluas 12 hektar di tepi Pantai Batu Cermin, Mawatu dirancang untuk memperkuat infrastruktur Labuan Bajo sekaligus menciptakan sebuah destinasi baru yang dinamis. 

Kawasan ini memiliki kapasitas cadangan air bersih 700 m³ melalui kerja sama dengan PDAM Labuan Bajo dan teknologi SWRO (Sea Water Reverse Osmosis), serta pasokan listrik 6,2 MW dari PLN yang diperkuat dengan kesiagaan generator. Jalur pedestrian ramah lingkungan menghubungkan area pantai, amphitheater, hingga zona komersial untuk mendorong mobilitas yang aman dan nyaman.

Setelah proses pembangunan selama 2,5 tahun sejak groundbreaking pada 2023, Mawatu dijadwalkan resmi dibuka untuk publik mulai Oktober 2025

BACA JUGA:Chesa Canggu, Konsep Ruang Sosial yang Memikat

Kehadirannya telah menarik sejumlah merek nasional terkemuka, seperti Alto Mare, Sensatia, Cinema XXI, Vineyard, Guardian Pharmacy, Native, hingga Charis Se’i, serta menghadirkan beach club yang dikelola oleh LYD Group. Kehadiran brand-brand tersebut memperkuat positioning Mawatu sebagai destinasi gaya hidup baru di Labuan Bajo.

“Kami sangat antusias melihat Mawatu segera rampung dan siap menyambut publik pada Oktober 2025,” ujar Denny Asalim, CEO Vasanta Group dalam keterangan resmi kepada Makansedap.id, Rabu, 27 Agustus 2025. 

“Banyak brand lokal yang menunjukkan minat untuk berkolaborasi seiring dengan kemajuan pembangunan Mawatu. Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami dalam menghadirkan pusat kota berkelanjutan dengan infrastruktur kuat, yang mendukung perekonomian lokal, menjaga keindahan alam, dan sekaligus membuka Labuan Bajo ke dunia internasional,” kata Denny Asalim.

Pendorong Pertumbuhan Berkelanjutan

Perekonomian Labuan Bajo mencerminkan daya tahan yang solid. Pada 2023, Kabupaten Manggarai Barat mencatat pertumbuhan PDRB sebesar 4,77%, tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, didorong peningkatan signifikan pada sektor akomodasi dan F&B yang tumbuh 33.54%1. 

BACA JUGA:Panen Sayur di Tengah Kota, Wujud Nyata Menanam Harapan Ketahanan Pangan

Pertumbuhan ini berlanjut pada 2024, mencapai 4.93%2, melampaui rata-rata provinsi. Meskipun kunjungan wisatawan sempat menurun 3% akibat erupsi Gunung Lewotobi pada 20243, Labuan Bajo tetap menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Investasi pemerintah juga menegaskan potensi masa depan kota ini, termasuk pembangunan jalan akses Labuan Bajo – Golo Mori sepanjang 25 km yang akan meningkatkan konektivitas regional. 

Kehadiran Mawatu selaras dengan visi tersebut, tidak hanya sebagai pusat gaya hidup, tetapi juga sebagai katalis pertumbuhan ekonomi daerah.