Kisah Dian Puspa Sari dan Putri, Menjemput Asa Lewat Tahu Bakso

Dan dari dapur mungil Dian Puspa Sari dan Putri Anindya, aroma tahu bakso terus mengepul, membawa harapan, menyatukan mimpi, dan membuktikan bahwa hidup bisa tetap sedap, walaupun disajikan dengan sederhana.-Makansedap.id-Dian Puspa Sari
JAKARTA, Makansedap.id - Di balik setir taksi yang melaju menembus padatnya kota, ada seorang ibu yang menyimpan kekuatan luar biasa. Dian Puspa Sari, 37 tahun, bukan hanya seorang sopir taksi. Dia adalah seorang ibu tunggal, pejuang kehidupan, dan guru kehidupan bagi anak-anaknya.
Dalam keheningan malam setelah menarik penumpang terakhir, Dian tak lantas beristirahat. Ada dapur kecil yang menantinya, dan ada mimpi yang sedang dia racik bersama putri sulungnya, Putri Anindya.
Putri, kini berusia 15 tahun, tumbuh dalam tempaan hidup yang tidak mudah. Sejak berumur 9 tahun, dia sudah terbiasa menyaksikan sang bunda meracik tahu bakso, bukan sekadar camilan, tetapi simbol perjuangan mereka.
Perlahan, tangan mungil Putri mulai ikut mencampur adonan, memotong tahu pong, hingga kini mahir membuatnya sendiri. Bahkan, dia sudah terbiasa pergi ke pasar sendirian, membawa catatan kecil berisi daftar bahan yang harus dibeli.
BACA JUGA:Kisah Single Mom Dian Puspa Sari, Jadi Sopir Taksi Hidupi Tujuh Anak
“Sekarang Putri sudah bisa belanja sendiri ke pasar. Dia tahu harus beli daging, tahu, bumbu-bumbu. Setiap Kamis, selalu ada yang pesan tahu bakso. Satu paket isi sepuluh, harganya Rp 40 ribu,” tutur Dian kepada Makansedap.id, Minggu, 27 Juli 2025.
Bagi Dian, ini bukan hanya soal jualan. Dia sedang menanam nilai kehidupan, bahwa hidup memang tidak selalu ramah, tapi bukan alasan untuk menyerah.
“Semua pekerjaan dilakukan asalkan halal. Saya mendidik Putri untuk semangat, sabar, dan tidak malu berjualan. Ini cara saya mempersiapkan dia menghadapi hidup,” ucap Dian pelan, tapi penuh keyakinan.
Putri menerima pelajaran itu dengan hati terbuka. Meski usianya baru belasan tahun, pemikirannya telah melampaui anak seusianya. Dia tak pernah malu berjalan di pasar, menawar harga daging, memilih tahu terbaik, dan menyusun rapi belanjaannya. Dia tahu, setiap rupiah yang dihemat adalah detik-detik lebih cepat menuju mimpi mereka.
BACA JUGA:King Seafood, Pionir Kerang Tumpah di Kawasan Tangerang
Racikan Cinta dalam Tahu Bakso
Tahu bakso buatan Putri dan Dian bukan sembarang tahu bakso. Di balik renyahnya kulit tahu dan kenyalnya daging bakso, ada campuran keuletan dan kasih sayang.
Bahan-bahannya sederhana, namun kaya makna, daging sapi dan ayam, telur, tepung sagu, kaldu ayam, daun bawang, duo bawang putih-merah, lada, gula, garam, dan tentu saja tahu pong sebagai wadahnya.
Semua dihaluskan, diblender, lalu dimasukkan ke dalam tahu yang telah digunting. Setelah itu, dikukus selama 30 menit hingga matang.