Waspada, Ini Sejumlah Tanda Tubuh Mengalami Kelebihan Kafein

Waspada, Ini Sejumlah Tanda Tubuh Mengalami Kelebihan Kafein

Kafein yang dikonsumsi berlebihan bisa menjadi sumber stres bagi tubuh dan pikiran.-Makansedap.id-Honest Docs

JAKARTA, Makansedap.id - Kafein baik di kopi maupun minuman berenergi kerap dipilih banyak orang untuk menunjang tenaga dan konsentrasi, namun jika dikonsumsi berlebihan bisa menjadi sumber stres bagi tubuh dan pikiran.

Menurut laporan Hindustan Times yang dibaca Makansedap.id, Selasa, 25 November 2025, Ahli Gizi di Motherhood Hospital, Gurugram, Dr Nisha mengatakan banyak orang tidak menyadari betapa cepatnya kafein dapat menumpuk dalam tubuh yang berdampak pada fisik maupun psikologis.

“Bahkan sedikit lebih banyak dapat menstimulasi sistem saraf secara berlebihan dan mengganggu tidur, pencernaan, dan suasana hati. Mendengarkan tanda peringatan awal tubuh menjadi langkah pertama menuju tingkat energi yang lebih sehat dan seimbang,” kata Dr Nisha.

Dr Nisha mengatakan tanda peringatan awal tubuh kelebihan kafein seperti gemetar atau tidur terganggu. Adapun berikut lima tanda atau gejala tubuh kelebihan kafein, di antaranya merasa bergetar, gelisah, atau sangat gugup tanpa alasan.

BACA JUGA:San Remo Edukasi Anak Cara Memilih Bahan Makanan Berkualitas

Kafein memblokir adenosin, menstimulasi sistem saraf pusat secara berlebihan dan memicu pelepasan adrenalin berlebih. Hal itu berdampak dapat memperburuk gangguan kecemasan, meningkatkan stres, serta memengaruhi fokus dan suasana hati.

Sulit tidur, sering terbangun malam hari, atau bangun dalam kondisi tidak segar. Dengan waktu paruh 5–6 jam, kafein menunda siklus tidur nyenyak jika dikonsumsi terlalu sore. Dampak pada kesehatan seperti tidur buruk mengganggu proses pemulihan, imunitas, dan regulasi suasana hati.

Jantung berdegup kencang, berdebar, atau berdetak tidak beraturan saat istirahat. Kelebihan kafein memicu adrenalin berlebih menstimulasi jantung hingga meningkatkan detak dan ketidakteraturan. 

Sebuah laporan oleh Journal of Psychopharmacology menunjukkan, stres kardiovaskular dan palpitasi yang terus-menerus memerlukan evaluasi medis.

BACA JUGA:Mie Aceh Vona di Kalideres Masuk Daftar Rekomendasi Pencinta Kuliner

Penderitaan pencernaan berupa sering ke kamar mandi, kram perut, refluks asam, atau sakit lambung. Hal ini lantaran kafein bersifat diuretik, laksatif, dan meningkatkan produksi asam lambung, sehingga berdampak pada kesehatan seperti dapat menyebabkan dehidrasi, malabsorpsi nutrisi, dan iritasi gastrointestinal.

Sakit kepala setiap hari atau nyeri hebat saat tidak mengonsumsi kafein. Kafein ternyata menyempitkan pembuluh darah otak, dan penghentiannya menyebabkan pelebaran kembali yang memicu rasa sakit. 

Seperti dilansir Antaranews.com, hal itu berdampak menunjukkan ketergantungan dan dapat menyebabkan siklus withdrawal yang menyakitkan.

Adapun kiat mengurangi konsumsi kafein seperti memperbanyak mengonsumsi air putih mendukung detoksifikasi, gunakan metode bertahap dengan mengurangi 25–50 miligram setiap 3–4 hari untuk meminimalkan sakit kepala dan kelelahan.